Kamis, 28 Agustus 2014

Cerita Kita di Dua Havana



Perjalanan selama menuju Havana memang memiliki cerita tersendiri yang sangat unik dan sangat indah untuk dikenang. Banyak ragam budaya, kebiasaan dan cerita menarik selama dalam perjalanan di sana. Kota Havana memang merupakan salah satu destinasi liburan internasional yang cukup terkenal dan mendunia. Bagainmana tidak, ribuan orang tiap bulannya berwisata ke kota ini dari seluruh penjuru dunia. 

Sesampainya kami di Bandar udara internasional Havana, Jose Marti,  kami melihat lima perempuan muda berseragam biru–biru sedang berjaga-jaga. Mereka adalah petugas jaga bandara. Namun ada yang berbeda disini. Kelima perempuan muda ini memiliki warna kulit yang berbeda. Ada yang memiliki kulit hitam legam, ada pula yang bewarna merah, ada yang bewarna putih dan kuning. 

Sebenarnya mereka adalah sedikit dari banyaknya warna-warni ras yang ada di Kuba. Dan mereka adalah bagian dari 11,3 juta orang penduduk Kuba. Bahasa sehari-hari yang mereka pakai adalah bahasa Spanyol. Dan mereka cukup ramah namun tidak terlalu ketat dalam memeriksa pendatang. 

Di Kuba cukup berbeda dengan Amerika Serikat atau Eropa Barat. Mengapa demikian? Karena disini anda akan melihat bahwa setiap orang bergaul tanpa ada batasan-batasan terhadap ras. Masalah ras di negara ini tidak menonjol dan tidak terlalu menjadi masalah. Kami berjalan dan kami melihat di tepi–tepi jalan raya banyak orang kulit hitam berpelukan dan berciuman dengan kulit putih. Sungguh pemandangan yang sangat sulit kita jumpai di Amerika Serikat atau Eropa Barat. 

Selama perjalanan kami dari bandara Jose Marti menuju pusat Kota Havana, beberapa kali kami melihat ada orang yang berdiri di tepi jalan dengan melambaikan tangan untuk menumpang. Di negara ini, semua kendaraan adalah kendaraan umum. Siapa pun anda tidak dilarang untuk naik. Hal ini sudah terjadi pada tahun 1961 hingga sekarang. Dan sudah menjadi hal biasa di negara ini semenjak Fidel Castro mengumandangkan komunisme pada tahnu 1961 silam. Di negara ini tidak ada yang diperkenankan memiliki kendaraan pribadi kecuali anda artis atau anda seorang olahragawan. Selain itu, tidak ada yang diperkenankan pemerintah untuk memiliki kendaraan pribadi. Karena itu, banyak orang Kuba yang ingin menjadi artis, seniman ataupun olahragawan.

Dua Havana


mengapa dikatakan dua Havana? Karena Havana terdiri dari Havana Baru dan Havana Tua (Old Havana atau Habana la Vieja). Havana tua sejak tahun 1978 oleh PBB dinyatakan sebagai situs warisan dunia. Selama perjalanan kami ketika menginap di hotel Havana Baru, kami tidak lagi menjumpai orang-orang dengan seragam hotel yang tiba-tiba mengetuk pintu dan minta satu dollar. Di Tahun 2000, anda jangan berharap bisa duduk manis di restoran atau tempat makan yang mewah di dalam hotel. Karena anda tidak akan pernah menjumpainya. hotel–hotel besar di Havana belum semua punya restoran atau tempat makan mewah. Kalau anda mau makan di luar kamar, ada tempat makan bersama seperti dalam asrama sekolah atau akademi militer. Anda bisa menjumpai meja yang sangat panjang dilengkapi dengan deretan kursi.

Di tempat inilah anda dan para tamu hotel lainnya makan dengan berjajar-jajar. Jika anda ingin menikmati satu gelas jus jambu kelutuk merah, anda jangan kaget kalau harus antri panjang. Jus jambu itu dibuat secara manual oleh karyawan/karyawati hotel. Namun anda tidak akan melihatnya lagi jika anda berlibur ke sana sekarang. Karena pada tahun 2006 semua hotel-hotel berbintang empat atau lima sudah memiliki semua peralatan canggih layaknya hotel-hotel berbintang di negara-negara lainnya.

Berbeda dengan Havana Tua, pemandangan unik yang kami lihat adalah deretan rumah susun penduduk dan bersisian dengan gedung–gedung tua yang dibangun pada masa penjajahan Spanyol. Semua kantor pemerintahan bisa anda jumpai disini.

Jangan heran kalau banyak turis asing dari seluruh dunia berseliweran setiap hari di kawasan ini. Pada tahun 2005 sekitar 2,3 juta orang masuk ke Kuba sebagai turis. Jumlah ini hampir sama dengan penduduk Havana. Sedangkan pada tahun 2001 jumlah wisatawan asing yang datang sekitar 1,77 juta orang. 

Dengan jumlah wisatawan asing yang begitu banyak masuk ke negara ini, pendapatan negara meningkat  sekitar 41 persen. Dan pemasukan di bidang pariwisata ini telah mengesampingkan pendapatan dari ekspor gula, tembakau, dan cerutu. 

Hal menarik lainnya dari dua Havana ini adalah puluhan tanaman dan hutan kota dengan pepohonan yang rimbun dilestarikan oleh pemerintah setempat. Diantara pepohonan tersebut banyak yang hidup hingga puluhan tahun. 

Lainnya yang menarik dari kota ini jarang terjadi kemacetan lalu lintas di jalan–jalan raya. Baik di Havana baru maupun Havana lama. Selama disana pun kami tidak pernah mendengar suara sirine mobil pengawalan para pejabat negara. Yang kami dengar, bahkan Castro pun jarang sekali keluar dari tempat tinggal atau istananya dengan pengawalan seperti itu. Dan kami tidak menemukan gambar Fidel Castro di tempat- tempat umum selama disana.

 
Obyek wisata yang cukup menarik menurut kami adalah pantai Havana. Di pantai itu menempel jalan raya dan tembok beton pada salah satu bagian pantainya. Disitu kita bisa berjalan kaki atau sekedar berlari-lari ringan. Dan Dari pantai itu pun kita bisa melihat benteng kuno dari masa penjajahan Spanyol, Castillo Del Morro de La Habana. 

Tidak jauh dari benteng itu terdapat rumah makan yang sangat sederhana. Di sana kita bisa berjumpa  dengan musisi lokal Havana Soul. Mereka tidak pernah menggunakan pengeras suara selama bernyanyi dan menari. Dan kami banyak menjumpai musisi lokal seperti ini selama di Havana. 
Mereka tidak sekedar mengamen, tetapi mereka juga menjual VCD dan kaset rekaman mereka.

Hal yang cukup mencengangkan bahwa kami banyak menemui kondom-kondom bekas berserakan di tepi jalan pantai ketika kami berlari-lari pagi di pinggir pantai.

Tidak jauh dari tempat itu ada panggung yang menghadap ke pantai Florida, Amerika Serikat. Pada saat–saat tertentu, di tempat itu orang–orang pemerintah berpidato mencaci maki pemimpin Amerika Serikat. Ini juga acara rutin nasional. 

Pabrik cerutu
 
hal menarik lainnya ketika kami berkunjung ke pabrik cerutu. Kami berjalan melewati deretan gedung–gedung kuno bersejarah di Havana Tua, dan kami juga melewati puluhan kafetaria yang aromanya pesing sekali, tidak jauh dari situ ada gedung pabrik cerutu berwarna merah tua, Patagas Real Fabrica. Jumlah pabrik cerutu di Kuba cukup banyak. Ada sekitar 40 pabrik cerutu di sana. Memang cerutu merupakan icon negara tersebut dan juga sebagai salah satu daya tarik wisatawan.

 
Patagas Real Fabrica adalah pabrik cerutu yang cukup tua di kota Havana, berdiri tahun 1845 dan pabrik ini memiliki 700 pekerja yang setiap hari bekerja dari pagi hingga petang. 

Ketika kami masuk ke salah satu lantai gedung cerutu itu, tiba–tiba sebagian besar pekerja itu tertawa terpingkal–pingkal. Ternyata mereka bekerja sambil mendengarkan pembacaan buku Da Vinci Code karangan Dan Brown. Mereka tertawa karena ada adegan lucu dari buku itu. 
 
Tiap hari dengan pengeras suara yang ada di setiap lantai gedung bertingkat empat itu, diperdengarkan suara seorang pekerja yang bertugas membacakan buku. Ini adalah acara rutin. Buku yang dibacakan berganti–ganti. 

Siang hari mereka dibacakan novel, pagi hari dibacakan koran terbitan hari itu, dan setelah jam istirahat atau menjelang pulang pada sore hari diperdengarkan musik (segala macam jenis musik). Ketika itu yang bertugas membaca seorang pegawai yang telah 17 tahun punya tugas membaca untuk para karyawan di situ. 

Selain ke pabrik cerutu, kami juga masuk ke kafetaria di pusat penjualan suvenir. Kami melihat dan membeli beberapa souvenir cantik sebagai oleh-oleh pulang ke tanah air.


1 komentar: