Perjalanan selama menuju Havana memang memiliki cerita
tersendiri yang sangat unik dan sangat indah untuk dikenang. Banyak ragam
budaya, kebiasaan dan cerita menarik selama dalam perjalanan di sana. Kota
Havana memang merupakan salah satu destinasi liburan internasional yang cukup
terkenal dan mendunia. Bagainmana tidak, ribuan orang tiap bulannya berwisata
ke kota ini dari seluruh penjuru dunia.
Sesampainya kami di Bandar udara internasional Havana,
Jose Marti, kami melihat lima perempuan
muda berseragam biru–biru sedang berjaga-jaga. Mereka adalah petugas jaga
bandara. Namun ada yang berbeda disini. Kelima perempuan muda ini memiliki
warna kulit yang berbeda. Ada yang memiliki kulit hitam legam, ada pula yang
bewarna merah, ada yang bewarna putih dan kuning.
Sebenarnya mereka adalah sedikit dari banyaknya
warna-warni ras yang ada di Kuba. Dan mereka adalah bagian dari 11,3 juta orang
penduduk Kuba. Bahasa sehari-hari yang mereka pakai adalah bahasa Spanyol. Dan mereka
cukup ramah namun tidak terlalu ketat dalam memeriksa pendatang.
Di Kuba cukup berbeda dengan
Amerika Serikat atau Eropa Barat. Mengapa demikian? Karena disini anda akan
melihat bahwa setiap orang bergaul tanpa ada batasan-batasan terhadap ras. Masalah
ras di negara ini tidak menonjol dan tidak terlalu menjadi masalah. Kami berjalan
dan kami melihat di tepi–tepi jalan raya banyak orang kulit hitam berpelukan
dan berciuman dengan kulit putih. Sungguh pemandangan yang sangat sulit kita
jumpai di Amerika Serikat atau Eropa Barat.
Selama perjalanan kami dari bandara Jose Marti menuju
pusat Kota Havana, beberapa kali kami melihat ada orang yang berdiri di tepi
jalan dengan melambaikan tangan untuk menumpang. Di negara ini, semua kendaraan
adalah kendaraan umum. Siapa pun anda tidak dilarang untuk naik. Hal ini sudah
terjadi pada tahun 1961 hingga sekarang. Dan sudah menjadi hal biasa di negara
ini semenjak Fidel Castro mengumandangkan komunisme pada tahnu 1961 silam. Di negara
ini tidak ada yang diperkenankan memiliki kendaraan pribadi kecuali anda artis
atau anda seorang olahragawan. Selain itu, tidak ada yang diperkenankan
pemerintah untuk memiliki kendaraan pribadi. Karena itu, banyak orang Kuba yang
ingin menjadi artis, seniman ataupun olahragawan.
Dua Havana
mengapa dikatakan dua
Havana? Karena Havana terdiri dari Havana Baru dan Havana Tua (Old Havana atau
Habana la Vieja). Havana tua sejak tahun 1978 oleh PBB dinyatakan sebagai situs
warisan dunia. Selama perjalanan kami ketika menginap di hotel Havana Baru,
kami tidak lagi menjumpai orang-orang dengan seragam hotel yang tiba-tiba
mengetuk pintu dan minta satu dollar. Di Tahun 2000, anda jangan berharap bisa
duduk manis di restoran atau tempat makan yang mewah di dalam hotel. Karena anda
tidak akan pernah menjumpainya. hotel–hotel besar di Havana belum semua punya
restoran atau tempat makan mewah. Kalau anda mau makan di luar kamar, ada
tempat makan bersama seperti dalam asrama sekolah atau akademi militer. Anda bisa
menjumpai meja yang sangat panjang dilengkapi dengan deretan kursi.
Di tempat inilah anda dan para tamu hotel lainnya
makan dengan berjajar-jajar. Jika anda ingin menikmati satu gelas jus jambu
kelutuk merah, anda jangan kaget kalau harus antri panjang. Jus jambu itu
dibuat secara manual oleh karyawan/karyawati hotel. Namun anda tidak akan
melihatnya lagi jika anda berlibur ke sana sekarang. Karena pada tahun 2006
semua hotel-hotel berbintang empat atau lima sudah memiliki semua peralatan
canggih layaknya hotel-hotel berbintang di negara-negara lainnya.
Berbeda dengan Havana Tua, pemandangan unik yang kami
lihat adalah deretan rumah susun penduduk dan bersisian dengan gedung–gedung
tua yang dibangun pada masa penjajahan Spanyol. Semua kantor pemerintahan bisa
anda jumpai disini.
Jangan heran kalau banyak turis asing dari seluruh
dunia berseliweran setiap hari di kawasan ini. Pada tahun 2005 sekitar 2,3 juta
orang masuk ke Kuba sebagai turis. Jumlah ini hampir sama dengan penduduk
Havana. Sedangkan pada tahun 2001 jumlah wisatawan asing yang datang sekitar
1,77 juta orang.
Dengan jumlah wisatawan
asing yang begitu banyak masuk ke negara ini, pendapatan negara meningkat sekitar 41 persen. Dan pemasukan di bidang
pariwisata ini telah mengesampingkan pendapatan dari ekspor gula, tembakau, dan
cerutu.
Hal menarik lainnya dari dua Havana ini adalah puluhan
tanaman dan hutan kota dengan pepohonan yang rimbun dilestarikan oleh
pemerintah setempat. Diantara pepohonan tersebut banyak yang hidup hingga
puluhan tahun.
Lainnya yang menarik dari kota ini jarang terjadi
kemacetan lalu lintas di jalan–jalan raya. Baik di Havana baru maupun Havana
lama. Selama disana pun kami tidak pernah mendengar suara sirine mobil
pengawalan para pejabat negara. Yang kami dengar, bahkan Castro pun jarang
sekali keluar dari tempat tinggal atau istananya dengan pengawalan seperti itu.
Dan kami tidak menemukan gambar Fidel Castro di tempat- tempat umum selama
disana.
Obyek wisata yang cukup
menarik menurut kami adalah pantai Havana. Di pantai itu menempel jalan raya
dan tembok beton pada salah satu bagian pantainya. Disitu kita bisa berjalan
kaki atau sekedar berlari-lari ringan. Dan Dari pantai itu pun kita bisa melihat
benteng kuno dari masa penjajahan Spanyol, Castillo Del Morro de La Habana.
Tidak jauh dari benteng itu terdapat rumah makan yang
sangat sederhana. Di sana kita bisa berjumpa
dengan musisi lokal Havana Soul. Mereka tidak pernah menggunakan pengeras
suara selama bernyanyi dan menari. Dan kami banyak menjumpai musisi lokal seperti
ini selama di Havana.
Mereka tidak sekedar mengamen, tetapi mereka juga menjual
VCD dan kaset rekaman mereka.
Hal yang cukup mencengangkan bahwa kami banyak menemui
kondom-kondom bekas berserakan di tepi jalan pantai ketika kami berlari-lari
pagi di pinggir pantai.
Tidak jauh dari tempat itu ada panggung yang menghadap
ke pantai Florida, Amerika Serikat. Pada saat–saat tertentu, di tempat itu
orang–orang pemerintah berpidato mencaci maki pemimpin Amerika Serikat. Ini
juga acara rutin nasional.
Pabrik cerutu
hal menarik lainnya ketika
kami berkunjung ke pabrik cerutu. Kami berjalan melewati deretan gedung–gedung
kuno bersejarah di Havana Tua, dan kami juga melewati puluhan kafetaria yang
aromanya pesing sekali, tidak jauh dari situ ada gedung pabrik cerutu berwarna
merah tua, Patagas Real Fabrica. Jumlah pabrik cerutu di Kuba cukup banyak. Ada
sekitar 40 pabrik cerutu di sana. Memang cerutu merupakan icon negara tersebut
dan juga sebagai salah satu daya tarik wisatawan.
Patagas Real Fabrica adalah pabrik cerutu yang cukup
tua di kota Havana, berdiri tahun 1845 dan pabrik ini memiliki 700 pekerja yang
setiap hari bekerja dari pagi hingga petang.
Ketika kami masuk ke salah satu lantai gedung cerutu
itu, tiba–tiba sebagian besar pekerja itu tertawa terpingkal–pingkal. Ternyata
mereka bekerja sambil mendengarkan pembacaan buku Da Vinci Code karangan Dan
Brown. Mereka tertawa karena ada adegan lucu dari buku itu.
Tiap hari dengan pengeras
suara yang ada di setiap lantai gedung bertingkat empat itu, diperdengarkan
suara seorang pekerja yang bertugas membacakan buku. Ini adalah acara rutin.
Buku yang dibacakan berganti–ganti.
Siang hari mereka dibacakan novel, pagi hari dibacakan
koran terbitan hari itu, dan setelah jam istirahat atau menjelang pulang pada
sore hari diperdengarkan musik (segala macam jenis musik). Ketika itu yang
bertugas membaca seorang pegawai yang telah 17 tahun punya tugas membaca untuk
para karyawan di situ.
Selain ke pabrik cerutu, kami juga masuk ke kafetaria
di pusat penjualan suvenir. Kami melihat dan membeli beberapa souvenir cantik
sebagai oleh-oleh pulang ke tanah air.
sangat indah sekali pemandangan kotanya
BalasHapusagen viagra
pil biru
obat hammer